Kepemimpinan
Pengertian Kepemimpinan:
Kepemimpinan adalah
proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepadapengikutnya dalam
upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah
“melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima
ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai
bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
Perkembangan teori kepemimpinan :
- Teori Sifat Kepeminpinan
Dimulai dengan memusatkan pada
pemimpin itu sendiri, kepemimpinan berhubungan dengan kualitas individu bukan
fungsi situasi teknologi atau masyarakat. Keith Davis membagi empat ciri utama
kesuksesan seorang pemimpin:
-Kecerdasan
-Kecerdasan
-Kedewasaan sosial dan hubungan
sosial luas
-Motivasi diri dan dorongan
berprestasi
Sikap-sikap hubungan manusiawi
- Teori Kelompok
Dikembangkan atas dasar ilmu
psikologi sosial, teori ini berpendapat untuk mencaapai tujuan harus ada
pertukaran positif anara atasan dan bawahan.
- Teori Situasional
Pendekatan kedua teori diatas
kurang menyeluruh oleh sebab itu teori dialihkan pada aspek situasional
kepemimpinan. Fred Fiedleer
Mengajukan sebuah model dasar
situasional dikenal dengan “Contingency model of leadership effectiveness’.
Menggambarkan situasi yang menguntungkan dengan tiga dimensi empiric:
-Hubungan pimpinan anggota
-Tingkat dan Struktur tugas
-Posisi kekuasaan
d.)Teori Path-Goal
Teori ini menganalisa pengaruh
kempemimpinan terutama perilaku terhadap motivasi bawahan, kepuasan dan
pelaksanaan kerja. Empat tipe gaya perilaku pemimpin menurut teori ini:
-Kepemimpinan Direktif
-Kepemimpinan Suportif
-Kepemimpinan Partisipatif
-kepemimipinan Orenteasi prestasi
Gaya Kepemimpinan adalah suatu
cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya.Ada 3 macam gaya kepemimpinan yang
berbeda:
- Otokrasi, mempunyai ciri-ciri:
–Kebijaksanaan dilakukan oleh
pemimpin
-Teknik dan langkah di dikte oleh
atasan
-Pemimpin biasanya mendikte tugas
setiap anggotanya.
-Pemimpin cenderung menjadi
pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap setiap anggota
b.) Demokratis, mempunyai
ciri-ciri:
-Semua kebijaksanaan terjadi pada
kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari
pimpinan.
-Kegiatan-kegiatan didiskusikan
langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan bila dibutuhkan tuntuk
petunjuk-petunjuk teknispemimpin mengarahkan dua atau alternativeprosedur yang
dapat dipilih.
-Para anggota bebas bekerja
dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh
kelompok
-Pemimpin adalah obyektid atau “fact
minded”.
c.) Laissez Faire, mempunyai
ciri-ciri:
-Kebebasan penuh bagi keputusan
kelompok atau individu dengan partisipasi minimal dari pimpinan.
-Bahan-bahan yang bermacam-macam
disediakan oleh pimpinan yang membuat orang selalu siap bila dia akan
memberikan informasi pada saat ditanya.
-Sama sekali tidak ada
partisipasi dari pimpinan dalam penentuan tugas.
-kadang-kadang memberi komentar
spontan terhadap kegiatan anggota.
William J. Redden
adalah seorang professor dan konsultan Canada membagi dua gaya kemempiminan.
Masing-masing adalah :
- Gaya-gay Efektif:
-Eksekutif-Pembangun-Otokrat penuh kebajikan-Birokrat
B.) Gaya-gaya tidak efektif:
-Kompromis
-Misioner
-Otokrat
-Pelarian
Rensis Likert
dengan melibatkan kaum Michigan membagi empat system atau gaya dasar
kepemimpinan organisasional:
- Otokrat EksploratifManajer mengambil semua keputusan yang berkaitan dengan pekerjaan dan memerintahkan serta mengekplorasi bawahan dalam pelaksanaan
- Otokrat Penuh KebajikanManajer tetap menentukan perintah-perintah kerja tapi bawahan diberi keleluasan dalam pelaksanaan
- PartisipatifManajer meggunakan gaya konsultatif yaitu meminta masukan dari bawahan tapi tetap menahan hal untuk membuat keputusan.
- DemokratikManajer memberikan berbagi pengarahan pada bawahan tapi juga memberikan partisipatif total dan keputusan dibuat bersama-sama dengan keputusan suara mayoritas.Sumber :[1] https://10menit.wordpress.com/tugas-kuliah/teori-organisasi-umum2-kepemimpinan/
No comments:
Post a Comment